Naturevolution mengedukasi manfaat dan bahaya sampah ke mahasiswa Prodi D3 Sanitasi Universitas Mandala Waluya Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Hal itu disampaikan usai kegiatan sosialisasi pemanfaatan pengelolaan sampah digelar PT PLN UPDK Kendari di Universitas Mandala Waluya, Senin (28/11/2022).
Waste Management Leader Naturevolution Sultra, Setiawan mengatakan sosialisasi ini merupakan salah satu dari program yaitu Sampah Goes to Campus. Kata dia, program tersebut untuk mensosialisasikan cara pengelolaan sampah yang baik dan benar serta membuat mini bank sampah pada tingkat kampus. “Tujuannya adalah kami mengampanyekan kepada para mahasiswa tentang bahaya membuang sampah sembarang dan manfaat dalam mengelola sampah,” ujarnya, Senin (28/11/2022).
Lebih lanjut, manfaat dalam pengelolaan sampah sebenarnya terdapat pundi rupiah yang signifikan atau cukup besar nilainya. Hal tersebut untuk menyadarkan masyarakat khususnya mahasiswa Universitas Mandala Waluya agar peduli terhadap lingkungan. Setiawan menjelaskan dalam lingkungan ada manfaat dan bahaya yang akan didapatkan oleh masyarakat. “Kalau bahayanya itu banyak sekali yah, andai kata mereka membuang sampah secara tidak benar dan memperlakukan sampah dengan tidak baik,” katanya.
Menurtunya, apabila masyarakat membuang sampah sembarang, maka sampah tersebut akan menuju ke lautan. Karena, kata Setiawan, 80 persen sampah lautan beraal dari daratan, dan masyarakat akan terpapar penyakit. Jadi sampah yang masuk di laut, plastik akan terurai di laut menjadi serpihan kecil dan akan dimakan atau menempel di plankton kemudian dimakan ikan. “Ikan tersebut kemudian akan dimakan kita, dan bahaya untuk kita terutama bahaya untuk ibu hamil,” katanya.
Setiawan melanjutkan apabila masyarakat tidak memperlakukan sampah dengan tidak benar misalnya dengan cara membakarnya. Hal tersebut, kata Setiawan, dilarang karena paparan dari plastik akan mengeluarkan racun senyawa dioksin. Karena membakar sampah plastik justru memiliki dampak buruk yaitu menimbulkan senyawa kimia dioksin. “Ketika kita menghirup secara tidak sengaja, maka seribu kali lebih berbahaya daripada asap rokok,” ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya terus mendorong dalam mengampanyekan cara memperlakukan sampah dengan benar dan memanfaatkannya. Ia berharap di Kota Kendari ini akan lahir generasi yang sadar akan lingkungan, untuk menjadikan kota lebih baik dan bersih.
Sebagai informasi, Naturevolution merupakan lembaga non profit atau lembaga sosial yang berpusat di Prancis. Naturevolution berkepentingan membantu negara Indonesia khususnya Sulawesi Tenggara untuk melestarikan alam seperti kegiatan konservasi dan beberapa lainnya. (*)